Wednesday, July 9, 2008

FINAL DESTINATION

Wednesday, March 22, 2006

Hati kami terasa sunyi saat ditengah keriuhan kota, tatapan mata kami terasa hampa saat warna – warni kehidupan silih berganti… Namun kami tak pernah tahu apakah yang tengah terjadi….

Saat kami duduk dalam hening, terpekur dalam dingin malam, kami menangis dan tersedu…

Kami telah tercambuk ditengah segala musibah dan cobaan yang kami hadapi, ego kami bagaikan sebuah gelombang tsunami yang kan muntahkan segala ketidakpuasan kami pada kehidupan…

Apakah kami tlah mendustai dan mendurhakaimu?

Bila kami pernah membuat batinmu menjerit,

Bila kami pernah membuat hatimu tersayat,

Bila kami pernah memalingkan muka kami dihadapanmu,

Bila kami tlah berbuat diluar kehendakmu,

Bila kami tlah menimbulkan keluh dibibirmu,

Bila kami tlah membuat tangis dimatamu,

Kami memohon ampun atas segala bila yang pernah kami lakukan dan membuatmu terluka..

Kami tak pernah ingin mendustai cintamu, kami tak pernah ingin mendurhakai,…

Kami tak mampu merangkai kata dihadapanmu, kami hanya mampu ungkapkan hati kami yang tercurah dalam kertas putih ini,

Bapak dan ibu…

Mungkin kami pernah lupa tuk menyebutkan dirimu dalam doa kami, namun kami tak akan pernah lupa dengan segala pengorbananmu…

Berikan ridhamu pada anak – anakmu, ampunilah kami bila kami tlah menghadirkan hujat dalam hidupmu, bukakanlah pintu pengampunan bagi dhaifnya kami sebagai hamba Allah dan anak – anakmu…

Kami memohon dibukakan pintu keikhlasan agar kami mampu melangkah dalam keberkahan…

Kami memohon dibentangkan sebuah jalan pengampunan agar kami dapat berkumpul denganmu di surga kelak…

Kami memohon dilapangkan jendela keridhaan agar kami dapat membuat dirimu bangga memiliki kami…

Kami dengan segala kekhilafan kami yang tlah berikan kekecewaan

Kami dengan segala kenaifan kami yang tlah hadirkan penderitaan

Kami dengan segala kegalauan kami yang tlah bangkitkan kekhawatiran

Kami mohonkan ampunanmu…

Karena kami memiliki sebuah harapan menjadikan rumah tangga kami saqinah, mawwadah, warahmah dengan segala keikhlasan dan keridhaanmu…

Persembahan kepada orang tua kami

Kami yang sangat mencintaimu dengan ridha Allaah S.W.T.

Sunday, July 23, 2006

… Yaa Rahman … Ya Rahim …

Kegelisahan telah mendera jiwaku ini, kerinduan telah mencambuk batinku…Aku malu dengan hinanya diriku ini, kututup kepalaku, kurapatkan pakaianku namun kulacurkan diriku pada sebuah kemaksiatan terselubung.

… Yaa Rahman … Ya Rahim …

Mulut dan lidahku teriakan kebajikan, jeritkan perintah – Mu namun aku lalaikan segalanya.

Persembahan kepada orang tua kami

Kami yang sangat mencintaimu dengan ridha Allaah S.W.T.

0 comments: